Sunday, August 16, 2009

Kalisum juga baik bagi Jantung

Kalsium adalah mineral yang terbanyak terdapat dalam badan kita iaitu lebih dari 90% bahan keras dalam tulang dan gigi. Diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi selain itu juga untuk pembekuan darah, dan kontraksi otot. Peranan penting kalsium ialah mencegah penyakit osteoporasis.

Kalau selama ini para ibu dianjurkan agar minum susu berkalsium demi terhindar dari osteoporosis! Maka sekarang para bapak sebaiknya juga dianjurkan hal yang sama agar minum susu berkalsium. Kenapa?

Selama ini kita selalu beranggapan bahwa kalsium baik untuk tulang. Kenyataan seperti itu memang tidak bisa disanggah, walau sebenarnya bukan hanya itu saja Kalsium, menurut peneliti, juga bisauntuk mencegah penyakit jantung dan stroke.

Sebuah penelitian selama 25 tahun oleh Bristol University membuktikan bahwa susu dapat melindungi penyakit jantung, kanker dan stroke. Penelitian yang melibatkan 5700 pria di Skotlandia yang berumur 35 dan 64 tahun ditemukan bahwa mereka yang minum satu liter susu per hari 8 persen kecil kemungkinan berkembang penyakit jantung dibanding mereka yang minum kurang dari satu liter.

Mengkonsumsi satu tablet kalsium setiap hari bisa mempengaruhi tingkat kolesterol seseorang dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan serangan stroke.

Sayuran daun hijau dan kacang-kacangan termasuk sumber kalsium yang dianjurkan, termasuk hasil olahan kedelai. Seperti bayam, sawi, daun kacang panjang, daun pepaya, daun singkong, daun labu, daun melinjo, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo alias kacang tunggak, kedelai, tempe, oncom, dan tahu. Sekalipun mudah diperoleh, jali dan wijen nyaris tak pernah diolah di dapur. Padahal, kandungan kalsiumnya sangat tinggi! Lagi pula cita rasanya sangat lezat jika dibuat bubur, nogat, bahkan kue kering.

Menaburkan wijen sangrai ke atas sayuran tumis siap saji dapat menambah gurih sekaligus memperkaya kandungan kalsiumnya. Ikan yang dimakan bersama tulangnya termasuk sumber kalsium yang dapat diandalkan. Seperti ikan teri, rebon, belut, ikan sarden kalengan, ikan pindang duri lunak.

Bahan makanan hewani lainnya yang kaya kalsium adalah susu, kuning telur, dan daging sapi. Sayangnya, jika dikonsumsi berlebihan bahan hewani ini, terutama daging sapi, bisa menghambat penyerapan kalsium, karena kadar proteinnya tinggi. Kandungan proteinnya yang tinggi akan meningkatkan keasaman (pH) darah. Guna menjaga agar keasaman darah tetap normal, tubuh terpaksa menarik deposit kalsium (yang bersifat basa) dari tulang, sehingga kepadatan tulang berkurang. Karena itu, sekalipun kaya kalsium, makanan hewani harus dikonsumsi secukupnya saja. Jika berlebihan, justru dapat menggerogoti tabungan kalsium dan mempermudah terjadinya keropos tulang.

Menurut para peneliti di Sekolah Kedokteran Auckland, Selandia Baru, seorang wanita yang mengkonsumsi satu gram kalsium tambahan setiap hari selama setahun,
akan mengalami peningkatan 7% kolesterol baik (High Density Lipoprotein atau HDL) dan penunuran 6% kolesterol jahat (Low-density Lipoprotein atau LDL).

Sebagaimana dilansir New Zealand Herald, LDL bisa mengendap di dinding arteris, sehingga menyebabkan penyempitan dan mengakibatkan penyakit jantung atau stroke. Sedangkan HDL menghilangkan kolesterol jahat dari aliran darah.

Penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung dan stroke merupakan penyebab 40% kematian di Selandia Baru dan merupakan pembunuh terbesar negara itu.

Profesor Ian Reid, yang memimpin penelitian di Auckland mengatakan tingkat perubahan pada keseimbangan kolesterol bisa mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung di kalangan wanita pasca menopause 20 hingga 30%.

Kalau menyangkut masalah kematian, kalsium tampaknya lebih bermanfaat pengaruhnya terhadap jantung daripada ke tulang, katanya. Kalau biasanya tambahan kalsium diberikan untuk memperlambat pengeroposan tulang pada wanita menopause, maka sebaiknya diberikan untuk mengurangi kematian karena penyakit
kardiovaskular.

Penelitian ini membenarkan perlunya diberikan tambahan kalsium pada semua orang, termasuk kaum pria.

Tetapi sayangnya Yayasan Jantung Nasional Selandia Baru menganggap bahwa bukti-bukti yang dikemukakan belum cukup kuat untuk menyarankan orang mengkonsumsi kalsium tambahan untuk mengatasi tingkat kolesterol mereka.