Tuesday, July 21, 2009

Racun yang Terdapat Dalam Makanan Alami ; Bagian I

Saat ini banyak sekali terdapat makanan yang mengandung bahan sintetik seperti pewarna, perasa buatan, serta zat pengawet dsb, yang tentunya berdampak buruk bagi kesehatan. Terbukti, penyakit - penyakit seperti Kanker, dan penyakit degeneratif lainnya dapat diakibatkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan - makanan tersebut. untuk menghindari penyakit yang dapat ditimbulkan makanan - makanan dengan bahan sintetik tersebut alangkah baiknya kita beralih ke makanan yang terbuat dari bahan - bahan alami.

Namun tahukah anda, ternyata makanan alami juga dapat mengandung racun. makanan - makanan tersebut antara lain :

Kacang Merah

Kacang merah mengandung racun alami yang disebut "Fitohemaglutinin". Konsumsi kacang merah dalam keadaan mentah atau yang dimasak kurang sempurna dapat mengakibatkan keracunan yang ditandai dengan mual, muntah, nyeri perut yang diikuti dengan diare. Ada hal menarik dalam kasus ini, dimana pemasakan kacang merah yang kurang sempurna justru berakibat lebih buruk dari pada mengkonsumsi kacang merah dalam keadaan mentah. Dengan kata lain, kacang merah yang kurang masak lebih beracun dibandingkan dengan kacang merah mentah.

Agar terhindar dari racun, dalam mengkonsumsi kacang merah sebaiknya dilakukan dengan cara sebagai berikut : Kacang merah mentah direndam dalam air bersih selama 5 jam, setelah itu direbus dalam air bersih selama paling kurang 10 menit. lalu didiamkan selama 45 - 60 menit hingga teksturnya lembut. cara ini terbukti dapat mencegah terjadinya keracunan.

Singkong

Singkong mengandung racun "linamarin" dan "lotaustralin" yang termasuk dalam golongan "glikosida sianogenik". Linamarin terdapat dalam semua bagian tanaman terutama pada akar dan daun. Singkong dibedakan menjadi 2 tipe yaitu singkong pahit dan singkong manis. Singkong pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi. Jika singkong mentah atau yang dimasak kurang sempurna dikonsumsi, maka racun tersebut akan berubah menjadi senyawa "hidrogen sianida". Gejala keracunan yang dapat ditimbulkan oleh sianida ini antara lain : mual, muntah, penyempitan kerongkongan, sakit kepala, bahkan dalam kadar yang tinggi dapat menimbulkan kematian.

Sebenarnya kadar racun yang terdapat dalam Singkong manis tergolong rendah yaitu kurang dari 50 mg/Kg singkong, sedangkan singkong pahit mengandung lebih dari 50 mg/Kg singkong. sementara racun sianida tersebut baru menimbulkan gejala bila jumlah sianida yang masuk ketubuh lebih dari 1 mg/KgBB, dengan kata lain bila berat badan anda 50 Kg maka kadar anda tidak boleh mengkonsumsi 50 mg sianida, bila yang anda konsumsi kurang dari kadar tersebut, selama fungsi hati anda normal, tubuh anda dapat mengkompensasi racun tersebut.

untuk menghindari terjadinya keracunan tersebut, maka dalam mengolah singkong sebaiknya singkong (terutama singkong pahit) dicuci terlebih dahulu, kemudian dipotong - potong dan direndam dalam air bersih yang hangat selama beberapa hari. Dalam merendam sebaiknya air rendaman diganti beberapa kali. setelah direndam, singkong dicuci dan siap untuk dimasak. khusus untuk singkong manis, karena kadar racunnya yang tidak tinggi, dalam mengolahnya tidak perlu direndam, cukup dikupas dan dicuci.

Rebung (pucuk bambu)

Racun yang terkandung dalam rebung merupakan golongan "glikosida sianogenik" yang sejenis dengan racun pada singkong. gejala yang ditimbulkan oleh racun ini serupa dengan racun pada singkong.

untuk menghindari terjadinya keracunan, sebaiknya sebelum dikonsumsi rebung dimasak terlebih dahulu, kemudian daun terluarnya dibuang, setelah itu rebung diiris tipis - tipis dan direbus selama paling kurang 10 menit dalam air yang ditambah sedikit garam.

Glikosida yang terkandung dalam rebung, dapat terdekomposisi apabila direbus dalam air mendidih. perebusan dalam suhu 98 derajat celcius selama 20 menit, dapat menghilangkan racun sebanyak 70 persen. namun dalam pengolahan, perebusan selama 10 menit telah cukup untuk menghindari bahaya keracunan.