Tuesday, July 21, 2009

Racun yang Terdapat Dalam Makanan Alami ; Bagian II

Kentang

Racun alami yang terdapat dalam kentang termasuk dalam golongan "glikoalkaloid", yang terdiri dari 2 jenis racun yaitu "solanine" dan "chaconine". biasanya racun yang terkandung didalam kentang berkadar rendah dan bisa di toleransi oleh manusia. Namun, kentang yang berwarna hijau, bertunas dan seara fisik sudah rusak atau telah membusuk dapat mengandung kadar racun yang tinggi. Racun tersebut terutama terdapat pada bagian kentang yang berwarna hijau, kulit kentang, atau daerah dibawah kulit. hal ini perlu diperhatikan dalam memilih kentang.

Kentang dengan kadar racun yang tinggi, akan terasa lebih pahit. gejala keracunan berupa : rasa lida seperti terbakar, sakit perut, mual dan muntah. sebaiknya kentang disimpan ditempat yang sejuk dan kering serta terhindar dari cahaya matahari langsung. agar terhindar dari racun, kupaslah kulit kentang serta masak hingga matang sebelum dikonsumsi.

Tomat hijau

Tomat mengandung racun alami yang masuk kedalam golongan "glikoalkaloid". Racun ini menyebabkan tomat hijau terasa pahit. hindarilah mengkonsumsi tomat hijau agar tidak terjadi keracunan.

Seledri

Seledri mengandung senyawa "psoralen" yang termasuk kedalam golongan "kumarin". senyawa ini dapat menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari, dengan kata lain seseorang yang mengkonsumsi "psoralen" dalam jumlah banyak yang terkandung dalam seledri, akan mudah terpengaruh oleh cahaya matahari. sehingga bila berkontak yang lama dengan cahaya matahari akan menimbulkan gejala dermatitis. untuk menghindari hal tersebut maka sebaiknya masaklah seledri terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sehingga racunnya akan terurai.

Bayam

Makanan yang sangat familier oleh kita ini mengandung zat yang disebut "asam Oksalat. Asam oksalat sebenarnya terdapat dalam banyak jenis makanan, namun kadarnya didalam bayam sangat tinggi. Didalam saluran cerna asam oksalat dapat mengganggu penyerapan dari zat nutrien lain, terutama kalsium. selain itu, asam oksalat juga bersifat asam sehingga dapat mengiritasi lambung. konsumsi asam oksalat yang banyak juga dapat mempermudah terbentuknya batu oksalat pada ginjal dan saluran kencing.

Tidak ada salahnya mengkonsumsi bayam untuk sebagai sayuran dalam makanan sehari - hari karena kandungan vitamin dan zat besinya. namun, konsumsi yang terlalu banyak juga tidak baik. hal ini perlu anda diperhatikan.

Jengkol

Jengkol mengandung asam jengkol (jengkolic acid), yang dapat membentuk kristal apabila berada dalam konsidi asam. mungkin beberapa dari anda pernah mendengar penyakit kejengkolan dengan gejala sulit buang air kecil setelah mengkonsumsi jengkol. hal ini disebabkan karena asam jengkol yang membentuk kristal menyumbat saluran kencing sehingga timbulah gejala demikian. Kadar asam jengkol berbeda - beda tergantung kematangan jengkol, selain itu efek dari asam jengkol tersebut juga bergantung pada individual yang mengkonsumsinya. pada orang tertentu mengkonsumsi satu biji jengkol saja dapat menimbulkan penyakit kejengkolan tersebut.

Untuk menghindari terjadinya keracunan jengkol, sebaiknya jengkol direndam terlebih dahulu selama paling kurang 24 jam baru kemudian dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi. minumlah air yang banyak setelah mengkonsumsi jengkol untuk mengurangi keasaman urin anda sehingga asam jengkol tidak membentuk kristal. bila perlu, bagi anda yang sudah terkena penyakit ini, anda dapat minum air soda yang bersifat basa untuk mengurangi keasaman urin anda.

Biji Buah - Buahan

Beberapa biji buah - buahan dapat mengandung racun jenis "glikosida sianogenik". biji buah - buahan yang mengandung racun tersebut antara lain : apel, aprikot, pear, plum, cer dan peach. anda tidak perlu khawatir terhadap daging buahnya karena aman dikonsumsi. namun bagi anda yang terkunyah biji buah - buahan tersebut maka dapat mengalami gejala keracunan.

Gejala keracunan mirip dengan gejala yang disebabkan oleh keracunan singkong atau rebung (pada bagian I) bahkan dapat menimbulkan kematian. untuk menghindari keracunan, terutama pada anak - anak, sebaiknya potong - potong lah daging buah sebelum dikonsumsi sehingga anak anda tidak terkunyah biji dari buah tersebut.

Tempe Bongkrek

Sebagian tempe bongkrek dapat mengandung racun "toxoflavin" dan asam bongkrek (bongcrecic acid). tempe bongkrek yan mengandung racun tersebut adalah tempe yang tercemar oleh bakteri "Pseudomonas cocovenans". ciri - ciri tempe bongkrek yang tercemar oleh bakteri tersebut adalah tempe bongkrek tidak tertutup oleh hifa jamur. gejala keracunan adalah : mual, muntah, perut kembung, mulas dan panas, kepala terasa pusing dan selanjutnya dapat terjadi kejang dan mulut berbusa. Keracunan zat racun tersebut dapat menimbulkan kematian beberapa jam setelah mengkonsumsi tempe tersebut.

Racun yang terdapat didalam tempe bongkrek yang sudah tercemar sangat sulit untuk dihilangkan. beberapa penelitian menyebutkan pencampuran daun cilincing pada tempe bongkrek dapat menghambat pertumbuhan pseudomonas sehingga mencegah tebentuknya zat racun tersebut. Hindarilah mengkonsumsi zat tersebut apabila anda tidak yakin dengan keamanannya. karena pembuat tempe bongkrek yang tidak profesional dapat memproduksi tempe bongkrek yang beracun.