Serangan jantung dan stroke adalah dua jenis yang mematikan. Penyebab kedua penyakit ini adalah gangguan peredaran darah atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan sebutan penyakit Vascular Aterosklerotik.
Ada dua penyebab serangan jantung dan stroke, yaitu proses Aterosklerosis dan Trombosis.
Ateroskleoris adalah proses penyempitan pembuluh darah kerena penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Kadar lemak dalam darah abnormal ditandai dengan kadar cholesterol total, cholesterol LDL, trigliserida, Apo B dan Lp(a) dalam darah yang tinggi serta kadar cholesterol HDL dalam darah yang rendah, merupakan pangkal mula terjadinya aterosklerosis.
Trombosis terjadi karena plak aterosklerosis yang banyakmengandung lemak, bersifat rapuh. Plak dapat rontok bila aliran darah mengalir deras karena tekanan darah yang tinggi atau bila pembuluh darah mengerut karena stress. Rontokan plak akan terbawa aliran darah dan bila sampai pada pembuluh darah yang kecil –misalnya otak, dapat menyebabkan pemyumbatan yang akhirnya menyebabkan stroke.
Plak yang rontok dapat meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi pendarahan. Untuk menghentikan proses pendarahan fibrinogen (salah satu faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah) diubah menjadi benang-benang fibrin sehingga terbentuk bekuan darah yang menutupi luka tersebut. Timbunan bekuan darah akan semakin mempersempit bahkan menyumbat alian darah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah koroner maka akan terjadi penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
Faktor resiko lainnya sebagai penyebab serangan jantung dan stroke adalah sindroma resistensi insulin yang ditandai dengan akdar glukosa darah dan insulin yang tinggi, sindroma anti fosfolipid yang ditandai dengan kadar ACA IgA yang tinggi, hiperhomocysteinemia dan proses peradangan yang sifatnya kronik dan sub klinik.
Ada dua penyebab serangan jantung dan stroke, yaitu proses Aterosklerosis dan Trombosis.
Ateroskleoris adalah proses penyempitan pembuluh darah kerena penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah. Kadar lemak dalam darah abnormal ditandai dengan kadar cholesterol total, cholesterol LDL, trigliserida, Apo B dan Lp(a) dalam darah yang tinggi serta kadar cholesterol HDL dalam darah yang rendah, merupakan pangkal mula terjadinya aterosklerosis.
Trombosis terjadi karena plak aterosklerosis yang banyakmengandung lemak, bersifat rapuh. Plak dapat rontok bila aliran darah mengalir deras karena tekanan darah yang tinggi atau bila pembuluh darah mengerut karena stress. Rontokan plak akan terbawa aliran darah dan bila sampai pada pembuluh darah yang kecil –misalnya otak, dapat menyebabkan pemyumbatan yang akhirnya menyebabkan stroke.
Plak yang rontok dapat meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi pendarahan. Untuk menghentikan proses pendarahan fibrinogen (salah satu faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah) diubah menjadi benang-benang fibrin sehingga terbentuk bekuan darah yang menutupi luka tersebut. Timbunan bekuan darah akan semakin mempersempit bahkan menyumbat alian darah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah koroner maka akan terjadi penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
Faktor resiko lainnya sebagai penyebab serangan jantung dan stroke adalah sindroma resistensi insulin yang ditandai dengan akdar glukosa darah dan insulin yang tinggi, sindroma anti fosfolipid yang ditandai dengan kadar ACA IgA yang tinggi, hiperhomocysteinemia dan proses peradangan yang sifatnya kronik dan sub klinik.